Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Dimas
● online
Dimas
● online
Halo, perkenalkan saya Dimas
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Beranda » Lingkungan » Kompas “Aceh: Pagar Raya di Barat Laut Nusantara”
click image to preview activate zoom
Tentukan pilihan yang tersedia!
Pemesanan lebih cepat! FAST ORDER
Bagikan ke

Kompas “Aceh: Pagar Raya di Barat Laut Nusantara”

  • Penerbit : Penerbit Buku Kompas
  • Penulis : Tim Kementerian Kelautan dan Perikanan
  • ISBN : 978-979-709-854-4
  • Deskripsi Fisik : –
  • Cover : Soft
  • Tahun Penerbitan : 2014

 

Kompas “Aceh: Pagar Raya di Barat Laut Nusantara”


ACEH, si ‘serambi Mekkah’ yang harum bak bungong jeumpa. Si penjaga, selaku pagar raya di barat laut Nusantara.

Aceh merupakan provinsi Indonesia paling barat yang memiliki kekayaan alam yang beragam dan melimpah. Berdasarkan letak geografisnya, Provinsi Aceh terletak berdekatan dengan Kepulauan Andaman dan Nikobar (India) dan terpisahkan oleh Laut Andaman dan berbatasan dengan Teluk Benggala di sebelah utara, Samudera Hindia di sebelah barat, Selat Malaka di sebelah timur, dan Provinsi Sumatera Utara di sebelah tenggara dan selatan. Luas laut teritorial dan ZEEI-nya 591.089 km2 dengan panjang pantai 1.660 km. Provinsi Aceh memiliki 260 pulau yang enam di antaranya merupakan pulau-pulau kecil terluar. Secara administratif, Provinsi Aceh terdiri dari 23 kabupaten/kota, dengan 18 kabupaten/kota di antaranya berpesisir.

Di samping kekayaan alam laut, Aceh juga memiliki kekayaan sejarah dan warisan budaya yang khas dan beragam yang kental dengan nilai-nilai Islam, menjadikan provinsi ini satu-satunya provinsi di Indonesia yang menerapkan hukum Islam secara otonom. Potensi di Provinsi Aceh masih belum dimanfaatkan secara optimal dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitarnya. Hal ini disebabkan antara lain akibat sumber daya manusia yang terbatas, konflik yang berkepanjangan di masa lampau, dan bencana alam tsunami tahun 2004 silam. Selain itu, pemanfaatan sumber daya ke lautan dan perikanan juga terkendala dengan minimnya data yang berkaitan dengan sumber daya laut, pesisir dan pulau-pulau kecil.

∗∗∗

“Setelah mengakte-lahirkan pulau kita alias menamakannya, maka selanjutnya anak-anak alias pulau tersebut perlu dibesarkan dan dibina untuk optimalisasi potensinya bagi kepentingan orang tuanya alias NKRI. Itulah tujuan publikasi ensiklopedia ini.

Prof. Dr. Alex S.W. Retraubun, M.Sc.(Wakil Menteri Perindustrian)

Hadirnya buku Ensiklopedia Pulau-pulau Kecil ini merupakan upaya yang luar biasa untuk menguak aset potensial negara kepulauan Indonesia. Buku yang sangat informatif komprehensif ini seyogianya dapat dijadikan dasar pijak bagi para pengambil kebijakan dan para pemangku kepentingan lainnya dalam mengoptimalkan pengelolaan aset pulau-pulau kecil yang sangat potensial bagi sebesar-besarnya kesejahteraan dan kemakmuran rakyat negeri ini secara berkesinambungan.

Prof. Dr. Ir. Dietriech G. Bengen, DAA, DEA (Guru Besar Kelautan IPB dan Sekjen HAPPI)

Tags: , , ,

Kompas “Aceh: Pagar Raya di Barat Laut Nusantara”

Berat 345 gram
Kondisi Baru
Dilihat 781 kali
Diskusi Belum ada komentar

Belum ada komentar, buka diskusi dengan komentar Anda.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Produk Rekomendasi

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: