Beranda » Penyiaran » Kompas “Media Dan Kekuasaan: Televisi Di Hari-hari Terakhir Presiden Soeharto”
click image to preview activate zoom
Tentukan pilihan yang tersedia!
Pemesanan lebih cepat! FAST ORDER
Bagikan ke

Kompas “Media Dan Kekuasaan: Televisi Di Hari-hari Terakhir Presiden Soeharto”

  • Penerbit : Penerbit Buku Kompas
  • Penulis : Ishadi SK
  • ISBN : 978-979-709-810-0
  • Deskripsi Fisik : 286 Halaman
  • Cover : Soft
  • Tahun Penerbitan : 2014

 

Kompas “Media Dan Kekuasaan: Televisi Di Hari-hari Terakhir Presiden Soeharto”

BAGAIMANA dinamika dan pergolakan yang terjadi di newsroom stasiun-stasiun televisi milik “Keluarga Cendana” dalam pemberitaan aksi-aksi demonstrasi mahasiswa yang sudah berlangsung tiga bulan, yang berakhir dengan lengser-nya Presiden Soeharto, Mel 1998? Jajaran redaksi Indosiar, RCTI, dan SCTV yang awalnya masih mencoba membela Soeharto lewat kebijakan pemberitaannya, akhirnya memberontak. Mereka pun ikut me nyiarkan aksi-aksi demonstrasi yang menyerang Sang Presiden.

Ishadi SK mendeskripsikan dan menganalisis dengan cermat berbagai ketegangan yang terjadi di antara newsroom dan wakil pemilik di tiga stasiun itu, sampai akhirnya para wakil pemilik tidak mampu lagi mengendalikan isi pemberitaan Artinya, Presiden Soeharto justru dijatuhkan oleh televisi-televisi yang berada di bawah kendalinya sendiri. Sebab, menurut Ishadi, tanpa ketiga televisi swasta itu reformasi mungkin tidak akan terjadi.

Karya tulis ini disusun berdasar disertasi doktor pada Program Pascasarjana Universitas Indonesia.

∗∗∗

Pemberintakan Media-istilah Ishadi-meletus begitu empat mahasiswa Trisakti tertembak saat gelombang reformasi Mel 1998. Semua beton yang mengungkung media jebol Tidak hanya pada media cetak milik swasta, tapi juga media TV yang dimiliki keluarga dan teman dekat Presiden Soeharto. Ishadi yang waktu itu Dirjen Radio Televisi dan Film, Deppen, sangat tepat meneliti kejadian tersebut. Sebab Ishadi berperan penting dalam konflik itu.

Karni Ilyas (News Director TV One)

Ishadi SK bukan saja secara jernih menggambarkan peran dan posisi media dalam kehidupan berbangsa secara komprehensif lebih penting dari itu, dia berhasil menunjukkan bahwa newsroom merupakan peluru tajam mematikan yang tidak selalu bisa dibendung oleh otoritas pemilik modal. Tu bisa membunuh kedangkalan politik dan ikut melahirkan demokrasi.

Sukardi Rinakit, Ph.D. (Peneliti Senior Soegeng Sarjadi Syndicate)

Buku ini semacam ensiklopedi televisi Indonesia tentang orang-orang di depan di belakang layar kaca-menjelang era Reformasi. Ishadi melihat dengan tajam dan berte di un jernih bahwa kontrol kepemilikan terhadap televisi itu ternyata tidak sempurna sehingga televisi bisa.

Najwa Shihab (Wakil Pemimpin Redaksi Metro TV)

Tags: , , ,

Kompas “Media Dan Kekuasaan: Televisi Di Hari-hari Terakhir Presiden Soeharto”

Berat 377 gram
Kondisi Baru
Dilihat 764 kali
Diskusi Belum ada komentar

Belum ada komentar, buka diskusi dengan komentar Anda.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Produk Terkait

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: